Kamis, 03 September 2009

Our Center Is Library

Pernah tau yang namanya Twitter? Ini adalah situs jurnal sosial yang membolehkan kita untuk terus mengupdate status kita sehingga kita bisa menengok ke belakang apa-apa saja yang telah kita lakukan di masa-masa lalu. Mungkin ada banyak yang sejenis, tetapi saya ingin membahas mengenai salah satu fitur yang disediakan oleh Twitter dan pokok bahasan utama kita mengenai perpustakaan.

Di Twitter ada fungsi untuk search tweet (shout box) orang lain yang mengandung kata yang kita cari tersebut, dan sama seperti wall facebook, ketika ada tweet yang baru, maka akan ada pesan untuk merefresh halaman karena tweet yang baru yang berhubungan dengan kata yang kita cari telah ditemukan lagi. Ketika saya mencoba untuk mengetikkan kata 'library' di kotak search, maka akan tampil 20 tweet yang mengandung kata library dan waktu penulisannya maksimal 2 minutes ago. Dan biasanya tidak sampai 5 detik atau tidak sampai 10 detik maksimal, akan ada pertambahan tweet rata-rata 5-8 tweet yang baru diupdate.

Yang ingin saya sampaikan tentunya bukan poin tentang Twitter, tetapi bagaimana perpustakaan bisa menjadi pusat kegiatan kita. Jika dibandingkan dengan Indonesia, maka hal ini tentunya berbeda sangat jauh. Kebanyakan yang menggunakan twitter adalah orang kuliah, bagaimana saya bisa tahu? Karena dari tweet yang diucapkan semuanya menjurus pada subject atau kampus. Mereka banyak menggunakan perpustakaan sebagai pusat aktivitas mereka, entah itu mendengarkan musik, membaca buku-buku mereka, dan sebagainya.

Mengapa hal ini penting menurut saya? Karena jika kita berada di perpustakaan, kita akan dipaksa untuk belajar. Saya menggunakan istilah dipaksa karena di sana kita akan mendapatkan banyak sekali informasi melalui membaca atau media informasi lainnya. Mungkin belajar ini tidak selalu berkaitan dengan subject yang kita pelajari berhubungan dengan penjurusan kita, tetapi juga bisa belajar dalam hal lain. Tidak mungkin di perpustakaan kita akan ribut sendiri atau bermain-main sendiri. Mungkin hal itu bisa juga terjadi, tetapi setidaknya akan berbeda jika kita berada di tempat lain, misal di selasar gedung kuliah dan sebagainya.

Jadi menurut saya, jika kita bisa menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan kita, maka kita akan dapat meningkatkan mutu mahasiswa dan juga pembelajaran. Semakin banyak ilmu yang kita peroleh, semakin kritis kita jadinya.

Diskusi lebih lanjut dapat dilakukan di http://lentera.petra.ac.id dan juga di forum http://www.hima-gospel.forumotion.net.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar