Rabu, 26 Agustus 2009

Service Learning: It's Youth Time

Saya tidak tahu apakah pemikiran saya ini bisa diterima atau tidak, tetapi orang-orang yang berperan dalam service learning sebagaian besar adalah kita anak muda. Tanpa bermaksud menyindir pihak-pihak tertentu, generasi tua (misal guru, dosen, pembimbing lain) dalam kegiatan service learning memang berpengaruh, tetapi peran mereka kebanyakan hanya sebatas mengarahkan dan memotivasi kita generasi muda. Sedangkan kita, kita langsung terjun ke lapangan. Kita yang berinterkasi secara langsung dalam penerapan ilmu kita dalam masyarakat.

Coba kita cari lebih jauh dalam mesin pencari Google atau yang lainnya. Saat kita mengetikkan keyword service learning, maka kebanyakan yang keluar adalah tentu saja katalog dan pengertian service learning, dan kedua yang terbanyak adalah gerakan anak-anak muda terutama di Amerika yang menerapkan kegiatan service learning ini.

Poin yang ingin saya sampaikan di sini adalah:
  • Sebagai anak muda yang telah diberi kesempatan dalam service learning, mari kita lakukan ini dengan sungguh-sungguh. Banyak mereka yang lain ingin berperan dalam kegiatan kita ini (membantu masyarakat sekitar) tetapi mereka tidak memadai pengetahuannya dalam bidang yang ingin dibantu. Kita sebagai mahasiswa yang telah banyak mendapat ilmu, mari kita berusaha menerapkan ilmu-ilmu yang sudah kita peroleh sejauh ini untuk kemajuan bangsa ini juga.
  • Kebanyakan kegiatan ini dilakukan di negara-negara barat yang liberal. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang mengaku sebagai negara berdemokrasi dan menjunjung tinggi asas kekeluargaan, masakan kita kalah dengan anak-anak muda barat? Harusnya kita bisa lebih baik dari mereka karena di sini hubungan kekeluargaan kita setidaknya jauh lebih tinggi.
Lebih jauh mengenai peranan anak muda mari kita diskusikan bersama di http://lentera.petra.ac.id dan juga di forum http://www.hima-gospel.forumotion.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar