Bibliotheca Alexandrina merupakan nama latin dari Perpustakaan Alexandria merupakan perpustakaan penting dan juga pusat kebudayaan yang terletak di pantai Laut Mediterania di kota Alexandria. Perpustakaan ini didirikan sebagai peringatan akan Perpustakaan Alexandria yang pernah hancur dan mengembalikan fungsi yang pernah dilakukan oleh perpustakaan ini, yaitu sebagai pusat pendidikan.
Ide untuk menghidupkan kembali perpustakaan ini bermula pada tahun 1974, ketika sebuah komite dibentuk oleh University of Alexandria yang tugasnya menentukan lokasi di mana akan dibangun perpustakaan baru ini antara kampus dan lepas pantai Laut Mediterania yang juga tentunya berdekatan dengan lokasi awal perpustakaan aslinya pernah berdiri. Tetapi dalam proses perjalanan komite ini, ide untuk membangun perpustakaan ini dengan cepat mendapat dukungan dari pihak yang lain pula. Salah satu pendukung proyek ini adalah presiden Mesir yang saat ini masih menjabat, Hosni Mubarak. UNESCO dengan cepat juga menyatakan dukungannya terhadap proyek ini karena juga di daerah ini sangat strategis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Mediteranian. UNESCO kemudian mengadakan kompetisi desain arsitektur pada tahun 1988 yang nantinya akan digunakan untuk membangun perpustakaan yang baru ini. Pemenang dari kompetisi ini adalah Snohetta yang mampu memadukan unsur desain dan warisan kebudayaan yang ada. Snohetta yang merupakan penduduk Norwegia ini mengalahkan 1400 desain yang ada. Pada suatu konferensi yang diadakan pada tahun 1990 di Aswan, dana awal yang diturunkan untuk pembangunan ulang perpustakaan ini adalah sebesar $65 juta, yang sebagian besar dananya berasal dari Arab. Pengerjaan konstruksi bangunan dimulai pada tahun 1995 dan setelah menghabiskan $220 juta, bangunan ini diresmikan berdiri pada 16 Oktober 2002.
Mungkin seperti ini sejarah singkat bagaimana perpustakaan lama yang telah terhilang ini bisa dihidupkan kembali. Dan mengenai bagaimana struktur dan koleksi apa saja yang ada dalam perpustakaan ini, diharapkan Anda sabar menunggu hingga hari esok. Atau jika Anda tertarik lebih dalam belajar mengenai perpustakaan ini, Anda dapat mencari bahan-bahan referensi dari internet dan juga dengan mengunjungi http://lentera.petra.ac.id dan juga di forum http://www.hima-gospel.forumotion.net.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
It`s nice idea to write about the unique library in the world. . . It can rich everyone knowledge with that. . . So, maybe next time, Ko2 can find different about library between Asia`s culture with Western`s culture
BalasHapusHehe i hope this idea can help you ^_^
Gbu. . .
wkwkwkwkwkwkwk... perpustakaan Asia dengan kebudayaan barat? contohnya perpustakaan kita? perpustakaan UPH Jakarta? ^^
BalasHapusMungkin ada perpustakaan yg masih pke culture daerahnya dia, biasanya daerah spt jpng, korea, or malaysia mungkin ada, krn kebudayaan mrk beragam. . .
BalasHapusLalu y dibedain gtu ma perpustakaan d daerah barat mungkin ada sesuatu yg unik disana, ato mungkin isa d selidiki sistem informasi perpustakaan yg mrk gunakan hehe. . .
Jadi isa d bandingkan d belahan negara mana yg perpustakaannya uda maju gtu. . .
Ato mungkin tambah topik2 ttg perpustakaan yg pke konsep cafe gtu hehe(soale dlu pernah baca infonya d daerah Jepang)^^